MBULAN NDADARI, NGURI URI BUDAYA JAWA

 

Budaya, istilah yang tidak lagi asing bagi kita semua namun, apakah kalian tau apa itu budaya? Budaya berasal dari bahasa Sansekerta yakni Buddhayah bentuk jamak dari kata Buddhi yang memiliki arti akal atau pikiran. Menurut KBBI Budaya adalah sebuah pemikiran, akal budi atau adat istiadat. Dapat disimpulkan bahwa makna dari budaya yakni suatu cara hidup yang berasal dari hasil pemikiran akal budi seseorang yang kemudian berkembang dan diwariskan kepada generasi berikutnya secara turun temurun. 

 


 

 

    Budaya adalah warisan dari nenek moyang yang tak ternilai harganya. Indonesia kaya akan kebudayaan daerah yang beragam. Wilayahnya yang begitu luas membentang dari Sabang hingga Merauke, melahirkan kekayaan budaya yang begitu luar biasa indahnya. Budaya inilah yang sudah seharusnya kita jaga dan lestarikan agar tidak punah atau tergerus oleh zaman, bahkan tak sedikit dari budaya daerah kita yang telah diklaim dan diakui oleh negara lain, seperti Reog Ponorogo, Tari Pendet dan lain sebagainya. 

 

    Begitu pula dengan Magetan kita tercinta ini, Magetan juga memiliki beraneka ragam kebudayaan daerah yang begitu menarik. Kebudayaan itu di antaranya ialah Ledhug Suro, Larung Sesaji, Musik Tongkling, Tari Jalak Lawu dan masih banyak lagi. Sebagai generasi muda sudah menjadi tugas kita untuk melestarikannya, salah satu cara yang paling mudah untuk melestarikannya yaitu dengan mau dan berani mempelajari kebudayaan daerah yang ada.

 

    Selain itu kita dapat mengekspresikan bakat minat kita ke dalam sebuah kegiatan pendukung pelestarian budaya daerah, seperti berkontribusi dalam Sanggar tari, mengikuti festival dan pameran budaya atau hal hal yang lainnya. Pemerintah Kabupaten Magetan sangat mendukung kegiatan pelestarian budaya, misalnya setiap setahun sekali mengadakan kegiatan Pawai Budaya dan bahkan Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Magetan setiap bulannya rutin mengadakan kegiatan Mbulan Ndadari.

 

Mbulan Ndadari ini adalah salah satu perwujudan nyata dari upaya pemerintah Kabupaten Magetan dalam melestarikan budaya sekaligus menumbuhkan minat literasi. Kegiatan ini biasanya diselenggarakan dalam bentuk pagelaran seni tradisional seperti penampilan tarian, gamelan atau musik Tongkling. Namun selain itu, dalam kegiatan ini juga disisipi dengan kegiatan literasi, diantaranya seperti pembacaan puisi, cerita dongeng rakyat dan bahkan bedah buku dan diskusi santai dengan tokoh tokoh literasi lokal.

 

    Dalam sebuah wawancara eksklusif, Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Magetan, Bapak Drs. Suwata, M.Si., menyampaikan “Mbulan Ndadari adalah kegiatan rutin yang selalu diadakan setiap bulan, dibentuk untuk memberikan ruang kepada anak anak sekolah untuk berkreasi sesuai dengan kemampuan dan talenta masing-masing yang tidak terbatas dan tidak harus seni misalnya terkait dengan literasi dan sebagainya”. 

 


 

 

    Kemudian beliau menambahkan “Yang memfasilitasi kegiatan ini adalah Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Magetan tetapi para pelaku pementasan nya tetap anak anak sekolah”. Meski diselenggarakan oleh pemerintah, namun kegiatan ini sering berkolaborasi dengan berbagai pihak lain seperti seniman lokal, sanggar seni bahkan sekolah sekolah yang ada di Magetan. 

    Di Bawah terang sinar bulan purnama bertempat di Pendopo Surya Graha, Mbulan Ndadari menjadi saksi bisu kehangatan sebuah tradisi yang mengajak masyarakat kembali ke akar, menikmati kebersamaan dan menumbuhkan sikap semangat berkreasi, kolaborasi dan literasi. Dengan demikian Mbulan Ndadari adalah cara yang efektif untuk melestarikan warisan nenek moyang serta menjaga kearifan lokal yang akan terus berkembang dan membanggakan.

 

 



 oleh : Dinda Febriyanti

    

 

 

0 $type={blogger}:

Post a Comment

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites